Lahir dari pasangan keluarga pemusik tradisional Batak Toba Guntur Sitohang dan Tiamsa Habeahan, Hardoni Sitohang dilahirkan pada tanggal 23 April 1978 di desa Harian Boho, sebuah desa di tepi Danau Toba yang indah, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Hardoni sejak usia 5 tahun hingga tamat SMA sudah dibawa orangtuanya ke kegiatan berkesenian mulai tingkat Kecamatan, Kabupaten hingga Propinsi.
Beberapa acara kesenian seperti Pesta Horas, Pesta Danau Toba, Pekan Raya Sumatera Utara, maupun festival musik dan tari sekabupaten, hingga tingkat propinsi bahkan sampai tingkat nasional di ibukota Jakarta sudah dijalaninya.
Beberapa acara kesenian seperti Pesta Horas, Pesta Danau Toba, Pekan Raya Sumatera Utara, maupun festival musik dan tari sekabupaten, hingga tingkat propinsi bahkan sampai tingkat nasional di ibukota Jakarta sudah dijalaninya.
Pada tahun 1990 dalam rangka kegiatan Safari Martabe di Jakarta, meski masih dalam usia yang sangat muda, Hardoni juga terlibat sebagai anggota tim musik. Kenangan mengikuti kegiatan Safari Martabe di Jakarta dalam usia sangat muda tersebut rupanya sangat berkesan dalam diri Hardoni dan turut menempanya untuk tetap setia mencintai musik tradisional Batak Toba hingga sekarang.
Hardoni telah menjelajahi beberapa negara Asia dan Eropa seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Cina, Australia, Jerman, Belanda dan Perancis untuk bermain musik sejak dia kuliah di Universitas Negeri Medan Program Seni Musik hingga lulus Sarjana. Dia juga pernah mengajar musik tradisional Batak Toba di Universitas Utara Malaysia (UUM) pada tahun 2003 selama 4 bulan. Hampir setiap tahun Hardoni mengunjungi Malaysia untunk mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan seni sejak tahun 2001.
Pada tahun 2006 Hardoni meraih piala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk peringkat 1 umum sebagai pelatih musik dalam rangka Festival Musik Tradisional Anak-anak tingkat Nasional untuk kelompok umur 7-12 tahun di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana negara pada tanggal 17 Agustus 2006. Selain itu Hardoni juga pernah mendapat penghargaan dari Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal sebagai pemain seruling terbaik se-Sumatera Utara di Parapat tahun 2006. Dia juga mendapat piagam penghargaan dari Bupati Samosir sebagai salah satu pengembang musik taradisional asal Samosir. Masih banyak penghargaan lain atas kepiawaiannya dalam memainkan musik tradisional Batak.
Sekarang Hardoni tetap aktif dalam dunia musik dalam group Neo Traditional(NT). Kemudian juga bergabung dalam beberapa sanggar kesenian di Medan seperti Incidental Music, Cindai, Jaka Dara, Sumatera Etnik dan lain-lain. Di dalam negeri, selain di Medan dan Jakarta, Hardoni sudah bermain musik di kota-kota seperti Bandung, Jogjakarta, Nusa Tenggara Barat, Makassar, Samarinda, Padang, Palembang, Jambi, Bengkulu, Lampung, Pekanbaru dan Batam. Saat ini Hardoni juga aktif mengajar musik tradisional di Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan sebagai tenaga honorer.
Mau tahu seperti apa suara alunan Tulila, silahkan ikuti di page selanjutnya 😎
Mau tahu seperti apa suara alunan Tulila, silahkan ikuti di page selanjutnya 😎
Grestim
WA: 0815-17473959
email : grestim.info@gmail.com
Harga hanya Rp125.000/DVD belum termasuk ongkos kirim.
Persediaan terbatas!!
WA: 0815-17473959
email : grestim.info@gmail.com
Harga hanya Rp125.000/DVD belum termasuk ongkos kirim.
Persediaan terbatas!!
(Grestim * source: dari berbagai sumber)
****
*Mau Ikut Belajar Internet Marketing? Daftar Free Member, klik gambar di bawah ini:
No comments:
Post a Comment